The Power of Copywriting: Branding lewat Kata-Kata

28 Okt 2020

Prior Team, volunteer Laboratorium Public Relations, mengadakan online workshop pertama dalam rangkaian Strategic Communication in Action (SCAN) 26 Oktober lalu. SCAN terdiri dari empat online workshop yang terbuka untuk umum. Workshop perdana dalam SCAN mengangkat tema ‘Teknik Copywriting untuk Branding’ dengan mentor Johan Alvin Khosuma. Alumnus Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra ini telah cukup lama berkecimpung dalam dunia branding serta copywriting, dan merupakan co-founder sekaligus branding consultant di branding agency JCK Enterprise.

Dalam workshop berdurasi dua jam ini, Johan membagikan ilmunya tentang copywriting di ranah public relations serta strategi yang dapat digunakan dalam copywriting untuk branding. Menurut pria yang akrab disapa JAK ini, kini kita telah berada dalam Branding Society 5.0. Emotional branding berperan besar dalam membentuk persepsi audiens mengenai suatu brand. Strategi human-based branding ini dapat didukung oleh copywriting yang bagus. Copywriting yang dilakukan secara strategis dapat membantu sebuah brand untuk menyentuh sisi psikologis audiensnya. Johan pun menyimpulkan, copywriting harus mudah dipahami dan dapat menyentuh kebutuhan audiensnya. Tidak hanya itu, seorang copywriter juga harus berinovasi terus-menerus dan mengikuti perkembangan zaman.

Salah satu contoh perkembangan tren copywriting saat ini adalah microblog yang semakin banyak muncul di Instagram. Microblog merupakan sebuah bentuk blog pendek yang dapat menjadi sarana menyampaikan informasi dengan singkat dan padat. Instagram pun menjadi tempat yang cocok untuk microblogging karena adanya fitur carousel post, yaitu post yang memiliki lebih dari satu gambar. Selain itu, algoritma Instagram juga mendukung konten carousel sehingga cenderung memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi dibandingkan jenis unggahan biasa.

Sebagai negara yang memiliki 175.4 juta pengguna internet berdasarkan data Hootsuite Januari 2020, Indonesia tentu menjadi pasar yang menjanjikan bagi konten microblog. Dengan kemampuan copywriting yang mumpuni, kita pun akan mampu menghasilkan konten microblog yang bagus. Lalu tingkat engagement yang tinggi akan menjadi sebuah sumber penghasilan. Johan pun menyimpulkan, saat ini copywriting tidak hanya bisa diaplikasikan dalam ranah public relations saja. Pengguna media sosial bisa juga menggunakannya untuk kepentingan edukasi dan hiburan.


Close previewer