Merangkai Gambar, Suara, dan Cerita dalam Multimedia Journalism

25 Nov 2020

Sabtu 21 November 2020, Laboratorium Media Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra mengadakan webinar bertajuk ‘Tutur Visual: Merangkai Gambar, Suara, dan Cerita’. Virginia Gunawan, multimedia journalist di Voice of America, diundang untuk menjadi pembicara dalam webinar ini.

Multimedia journalism adalah bentuk jurnalisme yang tidak hanya menggunakan teks, namun juga menggunakan video dan visualisasi data. Dalam bentuk teks, multimedia journalism dapat berupa caption atau thread di media sosial, artikel di website, hingga buku non-fiksi. Dalam bentuk audio visual, jurnalisme ini dapat berupa konten media sosial, radio atau podcast, video, dan dokumenter. Lalu dalam bentuk visualisasi data, multimedia journalism dapat dikemas dalam bentuk infografis, peta, maupun grafis interaktif.

Seorang multimedia journalist juga memiliki banyak sekali tugas. Tidak hanya sekadar menulis, meliput, mengedit, dan live reporting saja, seorang multimedia journalist juga harus bisa melakukan pitching, concepting, riset, interviewing, producing, dan juga mengelola distribusi.

Selain menjelaskan seluk beluk multimedia journalism, alumnus Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra angkatan 2008 ini juga menjabarkan perbedaan antara konten dan jurnalisme. Kedua hal ini sering tertukar terutama dengan banyaknya jumlah media di Indonesia. Konten merupakan sesuatu yang sifatnya cenderung untuk hiburan saja, sedangkan produk jurnalistik berisi data dan fakta yang didasari oleh riset.  Suatu produk jurnalistik juga harus memiliki elemen-elemen jurnalistik yang dicetuskan oleh Bill Kovach.

Virginia juga menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu produk jurnalistik. Hal-hal tersebut adalah hak cipta, etika, manipulasi, vantage point, dan false light. Vantage point sendiri merupakan bagaimana suatu media mempersepsi berita untuk disajikan kepada publik. Sedangkan false light artinya ketika suatu media memberi kesan yang salah mengenai suatu gambar. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut dan memasukkan data dan fakta yang benar, maka kita akan mampu menciptakan produk jurnalistik yang kredibel.


Close previewer