Belajar Kepekaan CSR dari Coca-Cola

28 Mar 2022

Mata kuliah Corporate Social Responsibility (CSR) Program Strategic Communication menghadirkan suasana berbeda pada Jumat, 25 Maret 2022 lalu. Hampir setengah semester mendalami CSR, pengetahuan mahasiswa kian diperkaya melalui kuliah tamu (kultam) dengan narasumber Anang Zakaria selaku Corporate Affairs Executive Coca-Cola Europasific Partners (CCEP). Dipandu Astri Yogatama S.Sos., M.Si. dan Dr. Otto Bambang Wahyudi selaku pengajar mata kuliah, kultam dibagi menjadi dua sesi yakni penjelasan materi dan tanya jawab.

CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan didefinisikan sebagai komitmen badan usaha untuk berperan serta dalam pembangunan sosial berkelanjutan guna meningkatkan kualitas pihak-pihak terlibat. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia (Permensos) no 9 tahun 2020 yang juga kembali ditekankan oleh Anang pada awal materi. Lebih lanjut, ia menjabarkan bahwa CCEP berkomitmen untuk melaksanakan CSR yang mendukung Sustainable Development Goals (SDG). 

“Bidang CSR yang menjadi fokus CCEP meliputi pendidikan, kesehatan, seni dan budaya, kewirausahaan, infrastruktur, dan lingkungan,” terang Anang. Perusahaan tersebut juga menjalankan Environmental Social Governence (ESG) sebagai standar dalam praktik kerjanya. Dengan panduan keduanya, CCEP melihat dampak dan bukti nyata yang bisa diukur. Di Jawa Timur sendiri, sudah ada 13.448 pohon ditanam di lereng Gunung Arjuno dan 40 UMKM lokal yang terlibat dalam program pengembangan bisnis yang diusung perusahaan.

CSR juga terlihat dari produk minuman yang diproduksi CCEP. Anang menjelaskan, “Mengingat soft drink identik dengan kadar gula tinggi, kami menghadirkan minuman berkarbonasi yang bebas gula dan kalori.” Perusahaan juga terus mengusahakan pengurangan kandungan gula dalam tiap produk dengan tetap mempertahankan cita rasa produk. CSR menjadi pengingat sekaligus tolak ukur perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas.

Usai materi disampaikan, mahasiswa Strategic Communication diberi waktu untuk bertanya dan mengutarakan pendapat terkait materi yang disampaikan. Menilik CSR bergerak dengan kepekaan namun dilakukan oleh perusahaan yang profesional, mahasiswa pun berpikir apakah CCEP pernah berhadapan dengan opini masyarakat yang menganggap bahwa CSR yang dilakukan tidak tulus. “Sering dan itu bisa dimengerti. Karena itulah, saat merancang program CSR dan sebelum pelaksanaannya, perlu ada strategi komunikasi yang tepat supaya niat baik perusahaan dapat dipahami dan dapat mencegah kemungkinan salah paham,” ucap Anang. 

Ada pula mahasiswa yang membagikan rencana CSR timnya sebagai proyek Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah CSR. Menarget pelatihan batik untuk masyarakat di sekitar Gang Dolly Surabaya, Anang cukup terkesan dan memberi respon positif terhadap rencana tersebut. Selaku pengajar, Astri menerangkan, “Untuk proyek UTS, mahasiswa memang dibentuk menjadi beberapa kelompok dan menargetkan pelaksanaan CSR dengan perusahaan pilihan.” Sesi ini pun berlangsung dengan kondusif dan inspiratif bagi seluruh peserta yang terlibat.

Anang pun mengakhiri kultam dengan pernyataan dukungan dan suportif bagi mahasiswa yang akan mempraktikkan CSR. Melalui kuliah tamu CSR ini, diharapkan relasi dapat tetap berlangsung antara Program Studi Ilmu Komunikasi UK Petra dan CCEP. Sukses selalu!


Close previewer