Greater Education for Indonesia: IDEATHON 2022

01 Mar 2022

Mengutip Paul J. Meyer, “Communication is the key to personal and career success.” Hal ini dibuktikan oleh Ricky Ciputra selaku mahasiswa Program Strategic Communication bersama rekan Graciella Eunike dan Antonieta Widya dari Program Business Management UK Petra. Menyabet gelar runner up dalam Idea Marathon (IDEATHON) with Bank Mandiri 2022, tim bernama Greater Education for Indonesia (GE-I) Class ini merancang ide bisnis dalam sektor edukasi dan teknologi. 30 tim dalam UK Petra mengikuti webinar on business planning, mentoring session, hingga final pitching sejak 7-24 Februari 2022.

Diakui Ricip, sapaan akrab Ricky, rangkaian kompetisi tersebut kian menajamkan pemikirannya dalam strategi komunikasi dan fundamental bisnis. Bersama timnya, ia merancang aplikasi berbasis EduTech yang kelak dapat menjadi one stop solution for education. Adapun ide ini timbul dari dua keresahan utama para anggota tim, yakni budaya mengajar dan pemahaman masyarakat akan pendidikan. “Melalui aplikasi kami, mengajar dan belajar diharapkan tidak lagi dimaknai hanya secara konvensional. Pengajar bisa bekerja secara digital dan belajar bukan selalu berarti duduk di kelas,” terang Ricip. Melalui branding yang akan dilakukan, GE-I Class juga hendak mengubah stigma mengajar yang kerap dianggap kaku. Lebih lanjut, tim ini memiliki mimpi untuk menjadikan profesi guru/pengajar sebagai pekerjaan yang diminati dan layak.

Tidak jauh dari stigma mengajar, pendidikan kerap dinilai membosankan. Penyebarannya pun belum merata dikarenakan berbagai faktor. Menyadari hal ini, Ricip dan timnya berupaya untuk menyediakan edukasi yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun. “Edukasi dapat menuntun seseorang berpikir kritis dan rasional, sehingga bisa membantu membedakan mana yang dapat dipercaya, serta mana yang harus ditelaah kembali,” ujarnya. Dunia digital yang meluas diiringi dengan penyebaran informasi yang kerap kali terlalu banyak, sepatutnya dibarengi dengan edukasi yang mampu membimbing seseorang berpikir untuk dirinya sendiri, bukan hanya mengikuti arus. 

Sebagai runner up, GE-I Class mendapatkan modal sebesar 30 juta rupiah untuk mewujudkan rancangan ide bisnisnya. Seberapa jauh persiapan yang sudah dilakukan? “Sekarang kami mendalami riset nyata melalui focus group discussion (FGD) sembari mengikuti pelatihan-pelatihan untuk lebih memahami bisnis. Selain itu, mengembangkan tim IT untuk product development dan persiapan legal, yaitu pendirian badan usaha.” Nantinya, GE-I Class berencana untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, sehingga adanya persiapan legal dilakukan untuk meraih kepercayaan secara nyata.

Ricip yang dipercaya menjadi Chief Marketing Officer (CMO) bertanggung jawab terkait target market, brand development, dan aktivitas Public Relations (PR) dalam pengerjaan aplikasi ini. Latar belakang pendidikan yang dan pengalaman yang ditekuninya membuat ia lebih memahami SWOT matrix, PEST analysis, dan competitor analysis. Lebih lanjut, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UK Petra periode 2020/2021 ini juga menyadari praktik nyata komunikasi melalui public speaking dan pitch deck yang dirancangnya. 

Menjadi runner up IDEATHON 2022 bukanlah prestasi pertama atau pun terakhir Ricip. Pengalamannya menjadi peserta lomba tidak selalu berakhir manis, tetapi ia selalu memiliki kepercayaan untuk mencoba sekali lagi. “Those who win are the ones who have tried a million times,” ujarnya. Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UK Petra (HIMAKOMTRA) 2019/2020 ini juga menyadari pentingnya memiliki target agar dapat memberi upaya maksimal, serta mempunyai rekan tim dengan visi dan misi yang sama, “Rekan tim tidak harus ditemui dalam program studi yang sama, bisa jadi mahasiswa dari program studi berbeda yang saling melengkapi.” Berdasarkan pengalamannya, mahasiswa Ilmu Komunikasi sebenarnya banyak dicari oleh mahasiswa dari program studi lain. 

Ricip menyadari, perjalanan seusai kuliah bukanlah jalan dengan papan petunjuk yang pasti. Karenanya, seseorang perlu mengetahui dirinya dengan baik agar dapat menentukan pilihan yang sesuai. Ada banyak cara untuk mengetahui potensi diri, namun tentunya selalu memiliki tantangan. Bagi Ricip, proses tersebut akan selalu ada untuk membentuk diri menjadi semakin baik karena tidak ada yang kebetulan. “Mengerjakan sebaik mungkin apa yang dipercayakan, serta belajar berserah dan percaya pada campur tangan Tuhan,” tutupnya dengan senyum.**


Close previewer