Warisan Surabaya untuk Generasi Muda

05 Apr 2022

Lomba oleh Surabaya Epik (SEPIK) menjadi wadah uji kreativitas Vanessa Wurya, Nicholas Abdiel, dan Marcel Joenetan. Bertemakan mangun karsa malih karsa yang berfokus pada kebudayaan Surabaya, ketiganya menjadi peserta dalam kategori lomba short cinematic video. Gelar Juara Umum untuk kategori tersebut pun disabet dengan membanggakan oleh tim bernamakan Kalandra ini. Namun, bagaimana proses kreatif yang dirancang oleh tim sehingga mampu memberi warna berbeda?

”Sejak awal, kami tertarik dengan Kampung Pecinan di Surabaya,” ujar Vanessa, “ada banyak nilai budaya dan sejarah setempat yang bermakna untuk dibahas.” Mahasiswa Program Strategic Communication angkatan 2019 ini juga menjelaskan bahwa kawasan tersebut telah diresmikan pada 2020 sebagai destinasi wisata heritage, yakni Kampung Wisata Pecinan (KWP) Kapasan Dalam. “Ini juga yang membuat kami lebih yakin, karena SEPIK sendiri merupakan rangkaian kegiatan oleh mahasiswa Surabaya dan berfokus pada kota ini,” tuturnya lagi. Judul karya yang dipilih pun menggambarkan pemikiran tersebut, ‘Menilik Warisan Surabaya Citraloka Pecinan’.

Jika ditarik ke belakang, KWP Kapasan Dalam memiliki peran besar untuk pejuang di Kota Pahlawan. Terdapat bunker di bawah bangunan kayu tua yang dulunya difungsikan sebagai balai pengobatan untuk arek-arek Suroboyo yang terluka. “Bisa dibilang, bunker itu adalah Ruang Gawat Darurat (RGD) pada zaman dahulu,” ucap Nicholas, mahasiswa program Broadcast & Journalism ‘19. Kawasan wisata ini juga menjadi lokasi eksisnya Kelenteng Boen Bio yang hanya ada 3 di dunia. ‘Boen’ berarti terpelajar atau kesusastraan, sementara ‘bio’ memiliki arti kuil, sehingga ‘boen bio’ dapat diartikan sebagai ‘kuil kebudayaan’. Tidak heran, kelenteng ini ditujukan untuk umat Konghucu mempelajari ajaran agama dan mendalami kebudayaan Tiongkok seperti seni Barongsai. 

KWP Kapasan Dalam tentunya menjadi kawasan historis dan legendaris, namun mempertahankan nilai budaya yang ada juga sama menantangnya. Menggunakan sudut pandang inilah tim Kalandra merancang karyanya. “Tentang bagaimana mereka membangun dan mempertahankan nilai yang dimiliki Pecinan,” ungkap Marcel, “yang menurut pengamatan kami, salah satu faktornya adalah para warga yang memiliki semangat dan kebanggaan yang mengharukan terkait peran mereka sejak era kemerdekaan.” Mahasiswa Program Broadcast & Journalism angkatan 2019 ini juga menjelaskan, timnya membahas perjuangan para pelaku bisnis yang mayoritas merupakan penduduk setempat. “Peresmian KWP Kapasan Dalam dilaksanakan saat pandemi pada 2020 sehingga cukup terbatas. Melalui karya ini kami berharap, kawasan wisata ini serta warga setempat mendapatkan perhatian lebih banyak dari audiens yang semakin luas,” ujarnya.

Kampung Pecinan tersebut memang patut mendapat apresiasi dan exposure yang masif. Selain objek wisata bernilai historis, terdapat pula wisata kuliner khas Tiongkok yang diadopsi dari luar dan dalam negeri. “Salah satu yang tidak boleh dilewatkan adalah bakmi Kungfu, Chinese food khas Singkawang,” terang Vanessa. Warga setempat pun menyambut wisatawan dengan ramah, baik untuk menikmati kawasan wisata atau sekadar berbincang santai. Nicholas menambahkan, “Kami diajak berkeliling buat lihat-lihat tempat wisata, cerita juga mengalir saja. (Warga di KWP Kapasan Dalam) sangat welcome.”

Tantangan justru ada pada waktu merancang dan mewujudkan konsep video. Dikarenakan tim Kalandra baru mengetahui informasi lomba dua minggu sebelum pengumpulan karya, kinerja pun harus serba efektif. “Membuat konsep, riset, take video, sampai menyunting dilakukan dari pertengahan Februari sampai awal Maret. Tapi puji Tuhan, semuanya dimampukan dan tepat waktu,” kenang Marcel. Relasi pertemanan yang terjalin antara tiga mahasiswa ini juga membantu sinergi tim, sehingga tidak mengagetkan saat tim ini menyatakan target mereka berikutnya adalah membuat karya serupa dalam kompetisi lain. “Rencananya akan dibuat bersama Arion,” jelas Marcel, menyebutkan nama kawannya dari Program Broadcast & Journalism yang juga memenangkan lomba oleh SEPIK.*

Selamat untuk Vanessa, Nicholas, dan Marcel! Semoga dapat semakin menginspirasi melalui karya-karya berikutnya!

Sst..ada satu lagi yang menarik dari #IkomUKPdiSEPIK


Close previewer